PEMBUATAN MAGNET
PERMANEN
Magnet
permanen memiliki maximum energy product [BH]max yang besar. Terdiri dari
beberapa jenis seperti ferrite, alnico maupun Sm-Co magnet, dan magnet permanen
berbasis tanah jarang (rare earth). Untuk pembuatan serbuk magnet permanen
berbasis ferrite, pembuatan design cetakan magnetnya dengan menggunakan sistem
orientasi, dan karakterisasi serbuk ferrite. Kekuatan magnet dengan partikel
terorientasi ini memiliki sifat magnet, khususnya kekuatan magnet yang jauh
lebih tinggi dibandingkan tanpa orientasi, bisa mencapai > 1000 Gauss. Pembuatan
serbuk ferrite BaO.6Fe2O3 melalui proses solid-solid mixing dengan metoda
cooprecipitasi diperoleh prototipe serbuk magnet permanen ferrite BaO.6Fe2O3,
serta design cetakan magnet dengan sistem orientasi partikel. Sedangkan pembuatan
cetakan magnet dengan sistem orientasi dengan melakukan proses sintering
menghasilkan magnet ferrite yang nantinya dapat dipergunakan sebagai komponen
motor listrik. Pada penelitian yang akan datang akan dicoba pembuatan magnet
dengan menguasai pembuatan pembuatan Nd-Fe-B magnet melalui teknologi metalurgi
serbuk, yang sebelumnya akan dilakukan penelitian dengan menghasilkan pellet
Nd-Fe-B dengan sistem orientasi partikel magnet serta karakterisasi kemudian
dicoba proses sintering magnet permanen berbasis Nd-Fe-B untuk menjadi
prototipe magnet yang dapat diaplikasikan pada generator listrik tenaga angin.
Selanjutnya akan diciba membuat magnet permanent berbasis Nd-Fe-B dengan ukuran
yang sesuai dengan ukuran magnet yang dipakai di motor listrik penggerak tenaga
angin, serta melakukan kajian tekno ekonomi pabrikasi magnet permanen baik
berbasis ferrite maupun Nd-Fe-B.
Pembuatan
Magnet Permanan Ferit untuk Flow meter
Meteran
air sekarang ini sudah banyak diproduksi di Indonesia, salah satunya adalah
produksi dari PT. Linflow (PT. Multi Instrumen). Namun magnet yang digunakan
masih diimport dari luar negeri. Sehingga dilakukan penelitian yang diharapkan dapat menjadi pengganti magnet
import. Pembuatan magnet ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah
industri baja PT. Krakatau Steel berupa Oksida Besi dari limbah Hot Strip Mill
(HSM) sebagai bahan baku
utama. Teknologi proses yang digunakan adalah metalurgi serbuk yaitu
mereaksikan semua bahan baku
dalam bentuk serbuk dengan tahapan mixing, kalsinasi, kompaksi dan sinterisasi.
Berdasarkan pada contoh acuan (magnet permanen ferit import) bahan magnet
tersebut adalah dari jenis Barium Stronsium Ferit. Bahan lain yang digunakan
sebagai aditif adalah Calsium Oxide (CaO), Silikon Oxide (SiO2) dan sebagai
binder digunakan Polivinil Alkohol (PVA).``Pada makalah ini yang akan dilihat
adalah pengaruh variasi temperatur sintering (1200, 1250 dan 1300 oC), waktu
holding time (30, 45, 60 dan 90 menit) dan variasi tekanan 1, 2, 7 dan 9
ton/cm2.
APLIKASI
Aplikasi magnet permanen sangat luas,
misalnya dapat dipergunakan sebagai: komponen motor listrik, seal
pintu/jendela, komponen pada kendaraan bermotor, dan juga dapat dipergunakan
sebagai komponen elektronik (perangkat CD/DVD, sensor, komputer). Selain itu
juga terdapat beberapa manfaat, antara lain:
1. Memperkuat
konsentrasi dan ingatan seseorang
2. Melarutkan
lemak dalam tubuh. Penggunaan magnet secara regular dapat membantu dalam
membetulkan kecenderungan terbentuknya dan terdepositnya jaringan lemak
seseorang. Sama seperti halnya magnet mengoreksi gangguan metabolisme
seseorang, demikian juga cara kerja magnet terhadap obesitas.
3. Mengembalikan
kelenjar-kelenjar tubuh yang rusak ke kondisi normal. Magnet ditemukan berefek
positif terhadap kelenjar-kelenjar tubuh dengan cara meregulasi fungsi-fungsi
mereka sehingga dapat mencegah dan
mengobati jenis-jenis penyakit yang sudah disebutkan sebelumnya. Efek magnet
dalam menaikkan tinggi badan pada orang yang menderita dwarfisme dengan
mengaplikasikannya pada kelenjar pituitari telah diuji dan diverifikasi.
Kesuksesan yang sama juga terjadi pada pasien penderita gondok yang kekurangan
iodin.
4. Meningkatkan
system pernapasan. Hal ini sangat berhubungan erat dengan sirkulasi darah dan
oksigen yang baik. Jika sirkulasi ini terganggu, maka akan menyebabkan berbagai
penyakit seperti penyakit paru-paru, bronchitis, dan asma.Kutub selatan dari
magnet dapat membuka saluran yang tersumbat dari paru-paru, melebarkan (expand)
membrannya, meningkatkan volume pernapasan, dan membawa rasa ringan pada
kondisi-kondisi yang menyakitkan seperti bronchitis. Hasil yang hebat dapat
dirasakan oleh penderita asma dengan mengaplikasikan magnet.
5. Menstabilkan
aktivitas jantung. Gerak jantung dapat diperlambat jika kutub selatan dari magnet digenggam
dengan tangan kanan dan akan dipercepat apabila digenggam dengan tangan kiri.
Dengan menggunakan fakta ini, kondisi seperti jantung berdebar dapat dikontrol
dengan mengaplikasikan magnet secara regular di tangan kanan. Dengan
menggunakan prinsip yang sama, elastisitas normal dari arteri dan arteriola
dapat dipulihkan kembali apabila magnet dan air yang sudah dimagnetisasi
dikonsumsi. Penggunaan magnet secara regular dapat membantu darah melarutkan
penyimpanan tak sehat dari kolesterol dan kalsium, yang dapat menyebabkan
penebalan dinding pembuluh darah yang dinamakan arteriosclerosis atau
sclerosis.
Wow... sebuah artikel yang bermanfaat. Ternyata magnet memiliki banyak fungsi bagi kesehatan. Untuk waktu yang akan datang semoga ilmuwan-ilmuwan Indonesia bisa membuat magnet permanen sehingga negara kita tidak perlu mengimpor dari negara lain.
BalasHapusMemang tidak dipungkiri lagi jika magnet memiliki banyak manfaat. Saya tertarik pada salah satu kalimat di artikel anda "Namun magnet yang digunakan masih diimport dari luar negeri. Sehingga dilakukan penelitian yang diharapkan dapat menjadi pengganti magnet import." Karena kita sebagai seorang warga indonesia dan juga sebagai seorang mahasiswa pend.sains mari kita juga berupaya untuk mewujudkan hal itu, bukan mustahil seorang mahasiswa pendidikan juga bisa menyumbangkan ilmunya dibidang kemajuan ilmu pengetahuan.Semangat..
BalasHapusGan, bikin video pembuatan magnet 1200 gauss dong
BalasHapus